LATAR BELAKANG SDN 2 WONOREJO

SDN 2 Wonorejo berada tengah-tengah wilayah Kecamatan Gandusari,satu Desa wonorejo ada 3 lembaga pendidikan diantaranya MI Wonorejo SDN 1 Wonorejo.SDN 2 Wonorejo didirikan pada tahun 1958 dan telah banyak meluluskanSiswa-siswa yang berprestasi sesuai dengan nilai nilai terdapat pada buku induk sekolah.sejarah singkat tentang Wonorejo dalam bahasa Indonesia berarti hutan yang ramai walau saat itu masih hutan namun merupakan daerah yang ramai menurut cerita pada zaman Belanda Wonorejo merupakan sentral bisnis bangsa Belanda Juga merupakan perkebunan Belanda yang sukses.Hasil perkebunan tersebut antara lain kelapa,kapuk,cengkeh. Posisi perkebunan /letak perkebunan itu berada disebelah barat desa Wonorejo petilasan tersebut sampai sekarang masih ada Sekolah Dasar Negeri 2 yang terletak di pertengahan kota kecamatan Gandusari desa Wonorejo didirikan pada Tahun 1958
Sejak didirikan pada tahun 1958 SDN 2 Wonorejo sudah mengalami perubahan pimpinan ( Kepala Sekolah ) sebagai berikut :
a. MULYO SUPARTO
b. MUNADJI
c. MAIDI BA
d. K.SUDIYANTO.BA
e. MAIDI.BA
f. SUKAR. BA April 2008
g. SURAHMAT,S.Pd April 2008 sampai sekarang

Sejak April 2008 Kami bersama Komite Menyusun sebuah Program baru
Mengadakan perubahan dari berbagai bidang ,Termasuk kondisi bangunan dan halaman,sarpras dan lain-lain, belum lagi fasilitas mebeler kelas, kantor dan keterbatasan peralatan – peralatan vital lainnya terjadi saat itu.
Keadaan Guru yang masih minim, animo siswa yang kecil sebagai pertanda bahwa sekolah ini belum ada di hati masyarakat,Input siswa sangat rendah yang pada umumnya berasal dari pinggiran desa. Proses pembelajaran tidak optimal karena tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai.
Kenyataan demikian telah mengakibatkan kualitas pendidikan di SDN2 Wonorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek jauh dari yang diharapkan, output rendah dan belum menunjukkan keunggulan prestasinya baik akademis maupun non akademis.
Menghadapi kondisi yang demikian perlu inovasi manajemen di segala bidang yang mengarah pada daya tarik dan penanaman kepercayaan masyarakat sehingga menjadi sekolah yang diminati, dibutuhkan dan diidolakan. Gambaran sekolah yang demikian inilah pada gilirannya akan menjadi sekolah yang unggul dan berkualitas.